Benarkah Nabi Muhammad Tidak Mendapat Jaminan Syurga?
Baru-baru ini kita dikejutkan dengan pernyataan dari salah seorang “ulama” terkenal di media televisi.
Dia mengatakan bahwa Nabi Muhammad tidak mendapatkan jaminan syurga.
Pernyataan ini sontak menjadi kontroversi di kalangan masyarakat Indonesia. Menjadi bahan pembicaraan yang sangat krusial, karena menyangkut harga diri umat Muslim.
Nabi Muhammad yang dikenal sebagai Rasul terakhir dan mendapatkan janji syurga dari Allah. Tiba-tiba dikejutkan oleh pernyataan tersebut, bahwa Muhammad tidak dijamin masuk syurga.
Apakah benar?
Semua Hal Harus Diklarifikasi kepada Otoritas Tertinggi
Tentunya kita sebagai umat muslim yang baik, janganlah menelan mentah-mentah perkataan seorang “ulama” yang mengatakan hal tersebut. Baik dan benarnya kita kaji lebih dalam lagi dengan mengacu Al Quran dan Sunnah. Juga pada ulama-ulama yang kompeten dan terpercaya.
Benar bahwasanya syurga itu merupakan hak prerogatif Allah. Hanya Allah yang berhak menentukan siapa saja yang akan masuk ke dalam syurga-Nya.
Akan tetapi, kita juga tidak mengingkari bahwa ada beberapa orang istimewa yang akan mendapatkan jaminan syurga tersebut.
Dalil-dalil Bahwa Rasulullah Dijamin Masuk Surga
Ada banyak dalil yang mengatakan bahwa Rasulullaah salallahu ‘alaihi wa sallam dan beberapa orang istimewa yang mendapatkan jaminan syurga, diantaranya:
“Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu (Muhammad) kemenangan yang nyata, Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus, dan supaya Allah menolongmu dengan pertolongan yang kuat (banyak).” (QS. Al-Fath: 1 – 3)
Allah juga berfirman,
“Barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka Itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui.” (QS. An-Nisa: 69 – 70)
Dalil-dalil Lain dalam Shirah Nabawiyah
Juga bila kita pernah mempelajari Sirah Nabawiyah. Disana diceritakan ketika Nabi Muhammad tertidur dan tersenyum, hingga giginya kelihatan. Lalu sahabat Nabi disekitarnya bertanya-tanya,
“Apa yang membuat engkau tertawa, wahai Rasulullah?” tanya para sahabat
“Baru saja turun kepadaku satu surat.” Lalu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca surah Al Kautsar hingga selesai.“Tahukah kalian, apa itu al-Kautsar?” tanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Hanya Allah dan Rasul-Nya yang tahu.” Jawab para sahabat
Kemudian Rasulullaah bersabda,
“Itu adalah sungai, Allah janjikan untuk diberikan kepadaku di Surga. Jumlah gayungnya sebanyak bintang.” (HR. Muslim 400, Ahmad 11996, Nasai 904, Abu Daud 784)
Surah Al Kautsar ini jelas sekali berisi janji Allah kepada Nabi Muhammad, bahwa beliau akan mendapatkan kenikmatan dan segala isi di dalam syurga tersebut. Ini berarti menjadi jaminan syurga untuk Nabi Muhammad.
Kemudian ada lagi beberapa daftar para sahabat Nabi Muhammad yang dijamin masuk syurga. Terdapat dalam hadist berikut:
“Nabi di surga, Abu Bakr bin surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga….”(HR. Ahmad 1631, Abu Daud 4649, dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth).
Lalu hadis dari Sahl bin Sa’d radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Saya bersama orang yang menanggung anak yatim di dalam surga seperti ini.”Beliau berisyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah. (HR. Bukhari 6005, Abu Daud 5150, dan yang lainnya)
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak ada seorangpun yang dimasukan surga oleh amalnya.”
Para sahabat bertanya, “Termasuk engkau wahai Rasulullah?”
“Termasuk saya, hanya saja Allah meliputiku dengan ampunan dan rahmat-Nya.” (HR. Bukhari 6467, Ahmad 15236)
Kesimpulan
Dari dalil-dalil di atas, jelas sudah bahwa Nabi Muhammad, beberapa sahabat dan orang soleh lainnya mendapatkan jaminan syurga dari Allah subhanahu wa ta’ala.
Semoga dengan ini kita sebagai umat muslim mendapatkan pencerahan, serta terhindar dari pemikiran-pemikiran dari para “ulama” liberal, syiah dan aliran sesat lainnya yang tidak sejalan dengan sumber Al Qur'an yang murni dan Hadits yang shahih.
Atau mereka-mereka yang mungkin hanya mengedepankan hasil telaah lapisan pikirannya saja untuk menelaah hal-hal yang jauh lebih dalam dari itu yang tidak bisa digapai alam pikiran.
Wallaahu a’lam bisshowwab.
Komentar
Posting Komentar