4+1 Rahasia Jitu Menjadi Karyawan Profesional

Saudi Aramco Staff

Sebagai karyawan, apalagi yang full time, sebagian besar waktu harian akan digunakan di pekerjaan. Baik misalnya di kantor atau di operasional lapangan.


Ada karyawan yang menikmati pekerjaannya ada yang tidak. Yang menikmati pekerjaannya biasanya lalu menjadi ahli di bidangnya dan profesional. Karena belum tentu sebaliknya. Hal ini tidak terlepas dari fokus dan enjoynya dia dalam pekerjaannya itu.

Mengapa bisa terjadi hal seperti itu?

Padahal motivasi dasar mereka semua sama yakni mencari penghasilan. Selain juga ada yang menambahkan untuk mengembangkan diri (wawasan, karir, keahlian, jaringan) dan pengabdian masyarakat (terutama bagi yang ingin menjadi pegawai negeri).

Hal yang mempengaruhi kepuasan bekerja sudah banyak diteliti oleh para ahli dalam teori motivasi. Diantaranya adalah teori Hirarki/Piramida Kebutuhan Maslow.

Namun sebagai umat Islam, niat kita semua bekerja, baik itu memiliki usaha sendiri atau menjadi karyawan adalah untuk mencari nafkah baik untuk diri sendiri atau tanggungan yang ada. Dan pastinya usaha atau pekerjaan yang digeluti adalah yang halal dan thayyiban. Syukur-syukur bisa menghasilkan yang berlimpah dan barokah.

Bagaimanapun juga, apakah memiliki usaha sendiri atau menjadi karyawan (bagi yang masih membangun usaha mandiri) tentu tidak lepas dari hubungan dengan Allah sebagai pemberi rejeki dan hubungan dengan manusia sebagai penyalur rejeki.

Nah inilah 2 hal ini adalah kunci utama yang harus dijaga jangan sampai lepas. Karena kalau salah satu hal tidak ada atau kurang baik, maka akan berpengaruh pada kelancaran rejeki kita. Istilahnya hablumninallah dan hablumminannaas yakni hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia.

Karena fokus kali ini adalah bagi karyawan (tapi bisa juga diterapkan kepada pengusaha), maka berdasar 2 hal di atas, inilah:


4+1 Rahasia Jitu Menjadi Karyawan Professional


1. Perbaiki hubungan dengan Allah dan Rasulullah

Ini rahasia nomer 1. Hal-hal yang wajib dilaksanakan dan hal-hal yang sunnah dibiasakan. Selain memang sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam, hal ini juga agar rejeki yang diberikan Allah kepada kita adalah yang halal, barokah, dan berlimpah. Jangan lupa sering-sering bershalawat untuk mengangkat kesulitan-kesulitan hidup kita.


2. Perbaiki hubungan dengan orangtua, pasangan, dan keluarga besar

Ini rahasia nomer 2, yang merupakan hubungan dengan sesama manusia.

Mengapa kita sampai detik ini masih bisa bertahan hidup, bisa melakukan aktifitas yang bermanfaat saat ini, dan bisa beribadah?

Hingga hari ini  Anda berdasi, memiliki jabatan dan  sukses, siapakah yang berada di kamar yang selalu mendoakan kesuksesan Anda dengan berlinangan air mata karena rasa sayang yang tidak akan ada habisnya kepada Anda?

Itu semua tidak lain karena doa orang tua. Ya, doa orang tua. Siapa lagi yang paling setia mendoakan kita setiap saat selain orang tua kita? Walau kita mungkin tidak tahu sudah seberapa banyak waktu yang mereka pakai dan seberapa banyak airmata yang tertumpah untuk mendoakan kita anak-anaknya agar sukses dunia dan akhirat.

Karenanya kita masih bisa bertahan hidup adalah karena doa orang tua. Mari berbakti, menyayangi, dan mendoakan mereka juga sebagaimana mereka selalu menyayangi dan mendoakan kita dari kita kecil hingga saat ini.

Juga jangan lupa doa mengalir juga dari pasangan hidup kita dan anak-anak kita. Membina hubungan yang harmonis di rumah akan menjadi pendukung kesuksesan tidak hanya bagi Anda, tapi juga bagi setiap anggota keluarga lainnya.


Orang tua

"Ridho Allah adalah ada pada keridhoan orangtua. Dan kemurkaan Allah adalah ada pada kemurkaan orang tua."

3. Perbaiki hubungan dengan atasan, tim kerja, dan staf kantor lain

Ini rahasia nomer 3. Sebagai karyawan, hubungan paling baik yang harus dibangun pertama kali adalah dengan atasan langsung. Bukan dengan yang lain. Mohon diingat hal ini. Inilah jalan pembuka bagi apakah Anda di perusahaan akan enjoy atau tidak. Karena kita dan atasan langsung itu harus sama dan konsisten perkataan dan perbuatannya di mata karyawan lainnya.

Jika hubungan dengan atasan langsung sudah baik, maka semua instruksi dan wejangan atasan bisa dipahami dengan baik untuk dilaksanakan.

Setelah hubungan dengan atasan langsung sudah sangat baik, barulah membangun hubungan yang sangat baik juga dengan rekan satu team.

Sampai sudah yakin sangat baik hubungannya dan tercipta sinergi dan perkembangan tim yang baik, barulah gerakan untuk relasinya meluas ke semua orang di seksi atau departemen yang sama.

Bagian-bagian tersebut misalnya bagian SDM, general affairs, sekretariat, dan yang akan banyak berhubungan langsung dengan pekerjaan kita.

Baru setelah itu selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama bolehlah memperluas jaringan dengan bagian-bagian lainnya di kantor Anda. Kalau perlu bersama-sama dengan atasan langsung Anda membangun hubungan yang baik dengan senior dan top manajemen bahkan ke tingkat paling atas (BOD, komisaris, dan seterusnya)

Sebagai umat Islam, kita sudah dicontohkan Rasulullah untuk membangun silaturahmi dengan sesama sebaik mungkin. Karena salah satu jalur dan pintu rejeki adalah dari silaturahmi.

Dan yang lebih penting, jalur silaturahmi yang positif akan mengalirkan energi dan aliran positif juga dari kita dan sebaliknya.

Misalnya kalau ada orang yang selalu beruntung dan sukses dalam usaha atau pekerjaannya dan kita menjadi sahabatnya, kita akan tersetrum dan teralirkan energi keberuntungannya itu. Mungkin misalnya kita diajarkan rahasia-rahasia dibalik keberuntungannya itu dan sebagainya. 

Dengan membangun silaturahmi, kita juga bisa lebih mengenal beragam sifat dan ciri manusia. Sehingga semakin mengagumi ciptaan Allah dan bersyukur kepada-Nya.

Atau kalau kita berteman dengan penjual parfum, kita bisa ikut menikmati wangi parfumnya.

“Sesorang itu adalah cermin bagi temannya.”

4. Hubungan dengan lapisan-lapisan manusiawi diri sendiri

Jika hubungan dengan Allah dan dengan manusia yang terkait sudah dibangun dengan baik, maka yang harus diperhatikan juga sambil jalan adalah pengembangan diri.

Perhatikan keahlian dan kebiasaan apa yang dibutuhkan oleh posisi Anda agar Anda sukses dan berkembang secara pribadi dan karir dalam pekerjaan. Lalu kembangkan keahlian dan kebiasaan itu hingga di atas rata-rata atau lebih baik lagi.

Di lapisan tubuh, apa keahlian yang dibutuhkan untuk sukses dalam pekerjaan Anda? Misalnya keahlian komunikasi, mengetik cepat, cara berpakaian dan berjalan yang baik, menjadi meeting chair, presentasi dab berbicara di depan umum, dan seterusnya. Juga gerakan syarat ibadah terus-menerus disempurnakan.

Di lapisan pikiran, misalnya keahlian berpikir kritis, keahlian komputer, keahlian akunting, manajemen, dan yang lainnya. Jangan lupa juga mengisi lapisan pikiran dengan ilmu-ilmu agama.

Di lapisan perasaan, misalnya keahlian berprasangka baik, keahlian menahan emosi, keahlian bersabar dan menjadi contoh pengayom anak buah, dan lainnya. Dengan meminjam lapisan pikiran, belajar ilmu agama yang terkait dengan lapisan perasaan dan bawah sadar, bukan lapisan pikiran.

Di lapisan bawah sadar, terus membuat program-program dan SOP-SOP yang lebih baik dan lebih kuat, membawa pada kemaslahatan yang lebih signifikan dan luas.

Dan yang terakhir:


+1. Give, and you’ll be blessed!

Apa-apa yang telah diberikan Allah kepada Anda, jangan ragu untuk diamalkan untuk sesama. Baik itu dari lapisan tubuh (tenaga), dari lapisan pikiran (ilmu), dari lapisan perasaan (empati), dan dari lapisan bawah sadar (mendoakan orang lain), dan hal-hal yang dihasilkan dari lapisan-lapisan manusiawi tersebut (harta benda).

Karena tujuan kita diciptakan adalah untuk ibadah. Dan ibadah tidak lepas dari yang namanya memberi.

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya (untuk menjadi the best, jadilah orang yang paling bermanfaat untuk orang lain).”

Buat apa semua lapisan manusiawi kita excellent tapi tidak berarti apa-apa untuk orang lain?

Minimal untuk orang-tua, keluarga serumah, dan tetangga. Setelah itu baru go public misalnya.

Dan memberi itu tidak harus dengan harta. Ingat kita memiliki lapisan-lapisan manusiawi yang dapat dioptimalkan untuk memberikan gift kepada orang lain.

Memberi respek pada atasan, membantu mendorong gerobak tukang nasi goreng di jalanan menanjak, memberi kesempatan pada orang tua yang akan menyeberang jalan, memberikan ilmu pengetahuan, nasihat, dan motivasi bagi sesama dan anak buah, dan bahkan berdoa untuk kebaikan dan kesuksesan orang lain juga adalah memberi.

Jika tidak bisa memberi, masih ada opsi lain misal meminjamkan, dan sebagainya. Yang penting keberadaan/kehadiran kita bisa dirasakan manfaatnya bagi sesama. Sehingga banyak orang yang akan merindukan kehadiran kita di tengah-tengahnya.

Allah Maha Pemberi, dan semoga kita bisa menjadi keran penyalur rahmat, hidayah, dan rejeki Allah untuk sesama. Sehingga jika kita sudah dipercaya menjadi keran itu, Allah akan lebih banyak lagi memberikan rahmat, hidayah, dan rejeki kepada kita. Semakin besar keran Anda, semakin besar aliran kesemua itu untuk Anda. Karena hanya dengan memberilah kita menjadi berarti.

Kalau Anda penulis, berikan tulisan yang terbaik kepada semua orang. Kalau Anda karyawan, berikan yang terbaik pada perusahaan. Kalau Anda anak dari orang tua Anda, berikan yang terbaik pada orang tua. Kalau Anda suami atau istri, berikan yang terbaik pada pasangan dan anak-anak Anda. Dan seterusnya.

"Only The Best Gives The Best. Be The Best of You!"

Lihatlah alam semesta ini yang keberadaannya selalu memberi. Karena alam semesta tahu bahwa kalau ada yang hilang karena diberikan dengan ikhlas, maka akan digantikan dengan yang lebih baik oleh Allah.

Perhatikan juga para konglomerat, perusahaan multinasional, para orang-orang terkaya di dunia dan di Indonesia. Mengapa mereka semakin kaya dan maju usahanya? Karena donasi sosial mereka pun sangat besar bagi komunitas dan lingkungan hidup. Mereka memberikan yang terbaik untuk sesama dan alam, maka sesama dan alam memberikan yang lebih baik lagi kepada mereka.

Maka berikanlah yang terbaik untuk sesama dan alam ini. Atau kalau Anda tidak memiliki apa-apa yang terbaik, lalukan hal-hal apapun dengan sebaik-baiknya. Make a difference!

"Tidaklah seseorang mencapai kebajikan yang tinggi sampai dia memberikan apa-apa yang dicintainya kepada sesamanya. (untuk menjadi yang terbaik, berikanlah atau lakulanlah yang terbaik)."

Aku memberi maka aku ada
"Fine if I don't have the best of everything. But I always do everything best."

Wow! Yang memiliki kelemahan saja masih bisa berprestasi di ajang dunia. Apalagi bagi yang masih sehat semua lapisan manusiawinya, Insya Allah lebih dahsyat lagi kontribusinya bagi dunia ini.

"Aku memberi maka aku ada."

Demikian 4+1 Rahasia Jitu Menjadi Karyawan Profesional. Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Umroh September 2020 Rp 19 Jtan *5

Ibadah Umroh (Yang Mitos vs. Yang Benar!)

Umroh Idul Fitri 2019 Takbir Kemenangan Di Tanah Suci