Hati-hati Jika Anda Sering Ketiban Rejeki Nomplok! (Bag. 1)
Bersihkan Niat, Bersihkan Hati. Berkunjung ke Baitullah bersama Alsha Tour.
Ada 4 tipe manusia menurut keberuntungan dan keahliannya (atau kecerdasannya).
1. Tipe manusia yang tidak ahli dan tidak beruntung
Sungguh tidak ada yang ingin menjadi tipe manusia yang seperti ini. Tapi kenyataannya kok banyak diantara kita atau maaf, bahkan diri kita sendiri bisa-bisa termasuk tipe manusia nomer 1 ini. Coba kita lihat kembali di sekitar kita. Naudzubillah min dzaalik.
Tipe manusia yang ini tidak memiliki kemampuan yang bisa digunakan untuk memberikan manfaat kepada orang lain. Dia juga tidak memiliki stok keberuntungan sedikitpun. Kenapa kok dibilang "stok keberuntungan", nanti akan ada jawabannya.
Untuk sebab-musababnya terjadi manusia tipe ini, ada beberapa hal yang paling utama adalah tidak adanya kemauan dan tekad untuk meningkatkan semua lapisan manusiawi dalam dirinya. Sehingga kalau lapisan tubuh dan lapisan pikiran tidak dikembangkan, maka dia tidak akan menjadi cerdas dan ahli (tidak mampu).
Sedangkan kalau dia tidak mengembangkan lapisan perasaan dan bawah sadarnya, maka keberuntungan tidak akan mendatanginya.
Biasanya tipe orang-orang seperti ini tidak bahagia dan tidak dapat atau sangat minim untuk bisa memberikan manfaat untuk sesama.
Semoga kita semua terhindar dari golongan orang yang ini.
2. Tipe manusia yang ahli tapi tidak beruntung
Tipe orang yang seperti ini memiliki keahlian yang mumpuni baik di bidang-bidang spesial atau di bidang umum. Hal itu dibuktikan dengan prestasi akademik, profesionalnya, dan bidang usahanya yang luar biasa.
Namun untuk mencapai semua prestasi dan keberhasilan itu, tipe orang jenis ini harus bekerja keras banting tulang peras keringat. Prestasi-prestasi dan keuntungan usahanya itu harus dicapai dan dibayar dengan usaha yang keras dan waktu yang panjang. Bahkan kadang-kadang hasil yang dicapai jauh lebih kecil dari waktu, uang, dan tenaga yang sudah dikeluarkan.
Namun dibandingkan tipe orang jenis pertama, orang tipe ini masih mau memperhatikan perkembangan lapisan tubuh dan atau lapisan pikirannya. Sehingga mereka masih bisa mencatatkan prestasi dan bisa berguna bagi sesamanya.
Kadang tipe orang ini bahagia saat merasakan sedikit kebebasan waktu dari rutinitasnya yang berat. Namun saat kembali ke rutinitas yang melelahkan itu seiring itu juga hilang lagi kebahagiaannya. Karena dia merasakan sendiri payahnya hidup dengan usaha yang berat yang dia harus lakukan.
Namun ada juga yang tidak merasakan kelelahan ini jika pekerjaan dan aktifitasnya itu juga adalah hobinya yang menyenangkan. Cuma tetap seringkali dibutuhkan alokasi waktu dan tenaga cukup besar dalam rutinitas hariannya itu.
3. Tipe manusia yang tidak ahli tapi beruntung
Tipe manusia ini biasa-biasa saja. Tidak memiliki prestasi lebih di bidang akademik, profesional, bidang usaha atau yang lainnya dimana untuk mencapainya harus dibarengi dengan usaha keras dan waktu yang panjang.
Namun tipe orang ini terlihat bahagia dan seperti tidak ada beban apapun. Dia tidak bekerja keras, tidak mencapai pendidikan setinggi langit dan memiliki prestasi akademik yang ruarrr biasa. Namun setiap ada kebutuhan, ada saja yang memenuhinya.
Banyak orang tipe kedua yang ahli tapi tidak beruntung berujar atau mengomentari jenis orang ketiga ini yang kira-kira seperti ini:
“Kok saya sudah berusaha mati-matian untuk mendapatkan posisi penting itu dengan semua gelar akademik dan profesional saya, malah dia yang biasa-biasa aja yang dipilih untuk posisi itu.”
Atau
“Kok dia yang selalu mendapat kesempatan pertama tiap ada foto-foto dengan direktur ya?”
Atau
“Wah, dia yang ga bisa apa-apa masa bisa jadi juara pertama. Saya malah juara ketiga. Bagaimana sih penilaian juri?”
Dan seterusnya.
Kalau kita termasuk ke dalam golongan ini syukur alhamdulillah. Artinya keberuntungan sedang memayungi kita. Karena kita masih punya stok keberuntungan yang belum habis.
Stok/Cadangan Keberuntungan
Keberuntungan atau hoki di tipe manusia ketiga ini biasanya karena mereka selalu berbuat baik pada orang lain, mendahulukan kepentingan orang lain, tidak egois, bersedekah walaupun dalam keadaan sulit, tidak punya musuh, ikhlas dan memaafkan orang lain, mendoakan orang lain, disayangi dan dinantikan kehadirannya oleh semua orang, direstui untuk hidup bahagia dan didoakan oleh banyak orang.
Dan manakala hal-hal itu terus terjadi pada tipe orang ketiga ini, maka cadangan keberuntungan mereka direfill kembali sehingga sepertinya keberuntungan mereka tidak ada habis-habisnya.
Saat stok keberuntungan mereka hampir habis, keberuntungan mereka selalu direfill dengan semua jenis kebaikan yang bisa mereka persembahkan untuk sesama dengan memanfaatkan optimasi semua lapisan manusiawi yang mereka miliki.
Seperti mereka, kita pun bisa selalu merefill cadangan keberuntungan kita setiap hari sehingga tidak akan habis walaupun keberuntungan itu dipakai terus-menerus.
Rejeki Yang Tidak Disangka-sangka
Kebaikan-kebaikan yang telah diberikan kepada orang lain inilah yang Insya Allah menjadi sumber dari rejeki-rejeki yang tidak disangka-sangka itu. Dan biasanya rejeki yang tidak disangka-sangka adalah luar biasa besarnya dibandingkan rejeki yang direncanakan secara akal manusia. Labbaik Allahumma Labbaik Percayakan Perjalanan Ibadah Umroh Anda dengan Alshatour.
Semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin, aamiin, aamiin.
Komentar
Posting Komentar